Perbedaan Bank Umum Dan Bank Syariah

Calon nasabah yang ingin menyimpan uang di bank akan menghadapi banyak pilihan. Beragam nama bank umum yang hadir dan terus tumbuh di Indonesia, hal serupa terjadi pada bank syariah. Lalu, manakah yang harus dipilih? Dua-duanya tentu menawarkan sesuatu yang dicari oleh calon nasabah tetapi faktor apa yang menjadi perbedaan bank umum dan bank syariah?


Bank umum
Ada banyak nama bank umum atau konvensional yang dikenal masyarakat seperti BNI, Mandiri, BII, BCA dan masih banyak lagi. Beragam kepentingan yang ada di dalam tubuh bank konvensional yang melibatkan tiga pihak sekaligus yakni pemilik dana (deposan), pemegang saham dan pemakai dana (debitor). Ketiga pihak punya kepentingan yang berbeda-beda seperti pemilik dana ingin bunga simpanan tinggi, pemegang saham ingin spread optimal antara suku bunga pinjaman dan suku bunga simpanan, sementara pemakai dana ingin tingkat bunga rendah.

Berdasarkan pernyataan diatas maka diketahui tak ada ikatan emosional antara nasabah, pengelola bank serta pemegang saham karena masing-masing punya kepentingan yang tak sama. Perbedaan bank umum dan bank syariah ada pada penetapan sistem bunga. Sebagian besar bank umum menetapkan suku bunga yang memberi untung pihak bank, persentase bunga diberikan atas uang yang dipinjamkan ke pemakai dana dan pembayaran bunga selalu ditagih setiap periode yang ditentukan tanpa pertimbangan proyek yang dijalankan peminjam dana meraih untung atau rugi.

Bank syariah
Pertumbuhan bank syariah semakin menjanjikan di Indonesia, bahkan beberapa bank umum turut membuka mengembangkan cabang usaha dan salah satunya adalah BNI Syariah. Sesuai dengan nama yang tertera, bank menjalankan usaha berdasarkan hukum islam. Dalam hal ini, harta berupa uang yang dititipi oleh nasabah merupakan amanah yang harus dikelola dan dimanfaatkan sesuai konsep islam. Nasabah, pengelola bank dan pemegang saham memiliki keterikatan emosional yang kuat karena dilandaskan prinsip adil, sederajat dan tentram, sesuatu yang bertolak belakang dari bank konvensional.

Perbedaan bank umum dan bank syariah bisa dilihat dari ketiadaan penerapan sistem bunga. Bank syariah mengusung prinsip bagi hasil dengan penentuan besar resiko tergantung pada untung dan rugi, pembagian hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang didapat. Apabila proyek yang dijalankan oleh pemakai dana tidak memberi keuntungan maka kedua belah pihak akan menanggung konsekuensi bersama.

Kesimpulan

Perbedaan bank umum dan bank syariah bisa dilihat dari prinsip utama dalam menjalankan usaha. Bank konvensional lebih menitikberatkan pada sistem bunga sedangkan bank syariah berpegang teguh pada prinsip bagi hasil.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Perbedaan Bank Umum Dan Bank Syariah

  • Perbedaan Antara Akal Dan PikiranAkal dan pikiran merupakan dua kata yang memiliki makna tak sama dan seringkali membingungkan banyak orang tentang cara penggunaan masing-masing dalam konteks kalimat. J ...
  • Perbedaan Antara Monitor LCD Dan LEDPerbedaan Antara Monitor LCD Dan LED - Perkembangan teknologi komputer terus melaju pesat dan membuat monitor layar cembung tak lagi laku di pasaran. Para pengguna ...
  • Perbedaan AMD dan IntelPerbedaan AMD dan Intel-Nama intel sudah familiar di telinga orang Indonesia. yah, intel memang produsen processor yang sedang naik daun. Dibandingkan intel, nama AMD ma ...
  • Perbedaan LCD dan LEDLCD vs LED. TV LCD adalah televisi layar datar yang memanfaatkan teknologi Liquid Crystal Display. Jenis ini memiliki dua lapisan kaca yang terpolarisasi dan saling mene ...
  • Perbedaan Browser Dan BrowsingTeknologi internet berkembang pesat dan harga layanan semakin terjangkau bagi masyarakat luas. Aktifitas browsing tak hanya lewat komputer atau laptop saja, pertumbuhan ...