Dalam dunia akuntansi, para pelajar ataupun mahasiswa seringkali terkecoh dengan istilah biaya dan beban. Keduanya sering salah diartikan karena mereka tidak mengetahui perbedaan biaya dan beban yang sebenarnya. Bila paham betul tentang perbedaan dua istilah tersebut, maka penyusunan laporan keuangan akan semakin mudah dan diperoleh hasil yang akurat.
Perbedaan Antara Biaya Dan Beban Dalam Akuntansi
Biaya
Menurut pengertian dasar, biaya didefinisikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, biaya merupakan pengorbanan ekonomi demi aktiva. Sedangkan dalam arti luas, biaya merupakan pengorbanan ekonomi terhadap sesuatu yang telah dan mungkin akan terjadi. Dalam pengertian sederhana, biaya merupakan pengorbanan demi suatu manfaat tertentu. Contoh, toko mebel membeli sebuah mobil dengan tujuan pengiriman barang atau pesanan ke para pelanggan jadi lebih gampang. Tentu saja, ini akan memberi manfaat positif bagi toko mebel untuk meningkatkan pendapatan.
Letak perbedaan biaya dan beban ada di dalam penyusunan laporan keuangan. Biaya digunakan dalam penyusunan neraca, biasanya berupa biaya yang belum terpakai dan dianggap mampu memberi manfaat sehingga dianggap aktiva. Salah satu bentuk biaya adalah sewa yang dibayar dimuka.
Perbedaan antara biaya dan beban dapat dilihat dari periode dalam akuntansi. Periode biaya umumnya lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai capital expenditure atau pengeluaran modal. Jumlah yang dikeluarkan dalam satuan rupiah jauh lebih besar daripada beban.
Beban
Dalam pengertian dasar, beban diartikan sebagai penurunan nilai ekonomi berbentuk kas keluar atau aktiva berkurang. Beban seringkali dianggap sebagai kewajiban yang menyebabkan penurunan nilai ekiutas. Beberapa kalangan menganggap beban sebagai pengorbanan atau kewajiban yang telah terjadi sebelumnya.
Letak perbedaan biaya dan beban tampak dalam penyusunan laporan keuangan. Beban akan masuk ke dalam penyusunan laporan laba-rugi, dimana termasuk pengeluaran yang sudah terpakai, tak memberi manfaat dimasa depan dan periodenya kurang dari satu tahun. Jumlah rupiah yang harus dikeluarkan tidak begitu besar, bahkan relatif kecil bila dibandingkan biaya.
Salah satu contoh beban, toko mebel harus membayar bunga pinjaman uang di bank BCA. Toko wajib melakukannya karena telah menerima manfaat peminjaman uang dari bank yang masuk sebagai aktiva. Akan tetapi, pembayaran bunga pinjaman tidak ada sangkut pautnya dalam penambahan aktiva, sehingga masuk ke dalam pengeluaran atau kewajiban.
Kesimpulan Perbedaan Antara Biaya Dan Beban Dalam Akuntansi
Perbedaan biaya dan beban tampak jelas dari pengertian dasar, penyusunan laporan keuangan, periode akuntansi dan jumlah yang harus dikeluarkan. Intinya, biaya dikategorikan aktiva bila dapat memberi manfaat, sedangkan beban dikategorikan pengeluaran/kewajiban bila tak memberi manfaat apapun.